Waspada, 5 Profesi yang Bakal Lenyap di Masa Depan

Robot pengganti Polisi

Mencari-cari cara untuk mempermudah pekerjaan telah menjadi bagian pengalaman manusia dalam kurun waktu belakangan. Sejak kita memindahkan pekerjaan dari tenaga kuda kemudian menggantinya dengan kendaraan, maka kini kita justru menggeser peran manusia dan membiarkan mesin mengambil alih. 

Semua transisi tersebut sudah lama terjadi, tetapi kali ini berbeda. Berikut ini 5 Profesi yang Bakal Lenyap di Masa Depan

1. Transportasi

Industri transportasi telah menyentuh banyak aspek dalam kehidupan masyarakat saat, mulai dari memindahkan benda atau orang dari satu tempat ke tempat lain. Pengemudi truk, pilot, pengemudi taksi atau kendaraan umum, operator kendaraan pertambangan, dianggap bagian dari industri transportasi. 

Sekarang ini sudah banyak  laporan adanya kendaraan tanpa pengemudi. Tentu ini terdengar menyenangkan. Di Australia, truk penambang kini berjalan otomatis. Di Singapura, sudah ada taksi yang mengemudi sendiri. Perusahaan Amazon telah memakai drone mengirimkan paket mereka. 

2. Pertanian

Pertanian di seluruh dunia mengisi 40 persen keseluruhan tenaga kerja. Diperkirakan di masa depan, pertanian harus menghasilkan setidaknya 50 persen lebih pangan daripada yang sekarang negara-negara hasilkan. 

Faktor itu mendorong peningkatan otomatisasi dalam industri pertanian. Di Amerika, traktor dan alat pertanian telah berjalan secara otomatisasi. Di Inggris, suatu waktu lahan bisa diolah tanpa campur tangan manusia dengan serangkain kendaraan secara mandiri. 

baca juga : 10 Bahaya internet Bagi anak

Sementara itu fungsi drone tidak lagi hanya digunakan sebagai kamera terbang atau pengiriman paket, hal ini juga dapat dimanfatkan di bidang pertanian dilengkapi sensor khusus untuk mengumpulkan data-data mengenai kesuburan tanah dan kebutuhan air. 

Secara keseluruhan, kemajuan teknologi menawarkan adanya ketahanan pangan yang diperlukan di tahun-tahun mendatang, meskipun akan berdampak pada hilangnya kebutuhan tenaga kerja.

3. Industri

Tidak memungkiri suatu waktu tenaga kerja manusia yang bekerja di pabrik-pabrik di seluruh dunia akan digantikan dengan mesin. Di Amerika Serikat, jumalh orang yang bekerja semakin menyusun dari tahun ke tahun. 

Alasannya jelas karena semuanya serba otomatisasi yang dikerjakan oleh mesin-mesin atau robot-robot ketimbang campur tangan manusia. 

Suatu solusi dalam menghadapi masalah ini adalah pemberian pelatihan kepada para pekerja agar berperan dalam pabrik digital dan menerima kenyataan kalau saja problem ini tidak akan memelurkan tenaga manusia lagi.

4. Keamanan

Berbicara mengenai polisi, sulit membayangkan kalau robot yang berpatroli di jalan. Di Dubai telah mengumumkan petugas robot pertama. 

Tentunya bukan seperti tugas Robocop, melainkan sekadar patroli di sejumlah mal dan tempat-tempat atraksi turis. 
Seseorang bisa melaporkan kejahatan, membayar tilang, atau meminta informasi melalui layar sentuh. 

Tujuannya adalah memindahkan polisi manusia ke daerah-daerah yang lebih memerlukan perhatian sementara menempatkan robot-robot di kawasan aman. 

Keunggulan utama polisi robot yakni kemampuan menyiarkan adanya ancaman atau situasi yang sedang berkembang secara cepat ke pusat kendali dan dapat mengarahkan polisi ke tempat yang seharusnya.

5. Jurnalisme

Beberapa pekerjaan kreatif misalnya menulis kelihatannya tidak akan terusik oleh proses otomatisasi. Tapi, ternyata tidak demikian, karena robot-robot penulis sudah mulai mengejutkan di bidang pemberitaan. 

Di Amerika Serikat, Kecerdasan Artifisial (AI) pada tahap awal telah menulis tentang berita tentang saham dan olah raga dengan data dan informasi namun tanpa narasi. 

Hingga hari ini, cerita-cerita yang ditulis oleh perangkat lunak itu belum serunut karya para jurnalis kawakan. Robot penulis melakukan korelasi antara informasi yang muncul dengan template yang ditetapkan kemudian menghasilkan suatu artikel. 

Untuk sementara waktu, para jurnalis masih aman dari mesin-mesin penulis sejenis itu. Akan tetapi, mesin-mesin itu memberi lebih banyak kesempatan kepada para jurnalis untuk menulis laporan secara lebih baik. 

Penulis : Rezky Kurniawan

Share this post