-->

Mengapa Smartphone Terbaru Menggunakan USB type C?

Halo guys kali ini omheker akan membahas tentang Mengapa Smartphone Terbaru Menggunakan USB type C?.
Menurut om heker itu bagus dong, kan reversible, tidak perlu dibolak-balik tiga kali untuk mencari orientasi mana yang benar baru bisa tertancap.
Selain itu, perhatikan keuntungan berikut:
  • USB 3.1, kecepatan transfer lebih tinggi. Memasukkan file-file film atau anime ke dalam ponsel buat ditonton di KRL tentu lebih cepat selesai.
  • USB C bisa membawa data display, sehingga memungkinkan kita beli dongle USB C-to-HDMI atau USB C-to-DisplayPort. Bahkan USB C-to-VGA (D-sub) juga ada.


Pernah menghubungkan ponsel ke monitor komputer dengan USB C-to-HDMI? Hasilnya seperti ini:

USB C bisa membawa data audio, makanya kenapa pabrikan ponsel baru-baru *uohok uhuuk Samsung Galaxy Note 10+ ahem* menghapus headphone jack, menjual dongle USB C-to-3.5mm audio, serta memproduksi headphone yang konektornya langsung USB-C.

Baca juga : Cara melindungi source code perusahaan IT agar tidak bocor ke internet.


Dalam dunia USB C, penyaluran daya bisa dua arah.
Zaman dulu, USB A adalah pemberi listrik dan USB B adalah penerima listrik. Tidak boleh terbalik.

Kemudian datang spesifikasi USB OTG (on the go) yang membuat USB B (penerima listrik) bisa bertindak sebagai pemberi listrik untuk sementara waktu. Maka bermunculan ponsel yang bisa ditancapi flashdisk. Flashdisk itu meminta listrik dari ponsel, yang mana ponsel aslinya adalah perangkat USB B (yang juga meminta listrik).

Maka dongle USB OTG (micro-B ke USB A) tidak pernah ada namanya dongle "bisa sambil dicolok charger". Karena selagi ponsel bertindak sebagai pemberi listrik, dia tidak boleh sekaligus menerima listrik.

Beda dengan dongle-dongle USB C. Saat ponsel menyalurkan listrik ke flashdisk, sekarang kita bisa hubungkan dongle ke charger di tengah jalan dan langsung si ponsel berubah fungsi sebagai penerima listrik.

Masih tentang daya listrik, yang paling seru dalam dunia USB C adalah USB-PD (USB power delivery). Ini spesifikasi standar yang dirumuskan USB consortium untuk soal-menyoal charging perangkat.

Normalnya USB mengalirkan listrik 5 V maksimum 750 mA. Semua perangkat USB 3.0 kompatibel dengan ini.

Meskipun tidak standar, pabrikan mulai melanggar spesifikasi ini dengan menciptakan charger 5 V 1 ampere, 2 ampere, dan 3 ampere.

Kemudian datanglah era "quick charge", "fast charge", "super charge", dan istilah-istilah sejenis. Ini ceritanya charger mula-mula menyediakan listrik 5 V. Kemudian perangkat meminta charger untuk pindah ke tegangan yang lebih tinggi, misalnya 9 V. Tegangan yang lebih tinggi akan membuat pengisian baterai lebih cepat.

 Makanya kabel "fast charge" itu tidak sembarangan, dia harus kabel data yang lengkap (berisi 9 kawat untuk USB 3) dan juga diameter kawat di dalamnya sudah dihitung untuk menyalurkan tegangan serta arus tinggi.

USB consortium akhirnya merangkul kenakalan-kenakalan pabrikan tadi dengan membuat standar baru namanya USB-PD (power delivery). USB-PD diimplementasi bersamaan dengan USB tipe C.

Di dalam spesifikasi ini, ada istilah namanya PDO (power data object). PDO yang umum biasanya "5 volt 2 ampere", "9 volt 1,67 ampere", dan sebangsanya. Ini sudah tertentu, sudah paketan, dan perangkat tidak bisa minta tegangan aneh-aneh seperti 10 volt misalnya. USB consortium menyebutkan ada 4 tegangan standar yang bisa disalurkan lewat USB tipe C: 5 volt, 9 volt, 15 volt, dan 20 volt. 


Bisa ditebak ya, tegangan yang agak tinggi seperti 15 dan 20 V itu dirancang untuk komputer laptop atau tablet. USB-PD menyebutkan daya maksimum yang bisa disalurkan lewat kabel dan port USB adalah 100 watt (20 V × 5 A).
Jika ada perangkat yang nakal, meminta 10 V misalnya, tapi ditancap ke charger USB-PD jenis PDO; maka charger akan memberi tegangan paling dekat yang masih di bawah 10 V—yaitu 9 V.

Maka dari itu muncul standar baru yaitu PPS (programmable power supply). Menurut standar USB-PD PPS, perangkat bisa meminta tegangan tidak standar selama chargernya mampu dan bisa diubah di tengah jalan. Maka dari itu, charger USB-PD tipe PPS akan memberi rentang tegangan yang besar karena perangkat bisa meminta tegangannya dinaikkan atau diturunkan sesuka hati.

0 Response to "Mengapa Smartphone Terbaru Menggunakan USB type C?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel